Kelesuan penyaluran kredit yang diprediksi berlangsung pada kuartal II bersamaan dengan penghimpunan dana pihak ketiga di perbankan yang diperkirakan meningkat terutama untuk produk tabungan dan deposito.
Secara keseluruhan, prakiraan pertumbuhan kredit sepanjang 2024 diprediksi masih tumbuh positif akan tetapi tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2023 dan 2022 yang mencapai masing-masing 10,4% dan 11,4%.
Sedangkan pertumbuhan DPK di perbankan sampai akhir 2024 juga diperkirakan semakin seret terindikasi dengan SBT sebesar 79,1%, jauh lebih rendah dibanding SBT tahun sebelumnya 93,7%.
Hal itu tidak bisa dilepaskan dari kenaikan risiko yang dipicu oleh ekspektasi rezim higher for longer suku bunga global yang mempengaruhi tingkat bunga pinjaman di dalam negeri.
Meski demikian, menurut BI hasil survei tersebut memperlihatkan, responden masih tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. "Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 terus tumbuh. Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit," kata BI dalam publikasi di website, hari ini.
(rui)