"Kita harus ada terobosan lain, yaitu berupa perubahan skema yang secara budget pemerintah bisa lebih masuk akal. Karena kebutuhan pemerintah ke depan kan jauh lebih banyak," ujar dia.
Usulan dana abadi itu, kata Nixon, bisa dapat dikombinasikan dengan skema FLPP, yang nantinya dapat mendapatkan keuntungan dari selisih bunga.
Sebagai contoh, kata dia, jika pemerintah menggelontorkan dana FLPP sebanyak Rp12-25 triliun setiap tahun. Nantinya dana tersebut akan dikelola oleh Tapera, yang setidaknya menawarkan return atau imbal hasil hingga 6%.
"Maka dia akan bisa menutupi KPR dengan pola subsidi selisih bunga."
"Hitungannya sudah dijalankan, suku bunganya juga sudah didiskusikan, Tapi saya belum boleh mengumumkan karena bukan kita yang memutuskan. tapi suku bunga ke nasabah kami usul tetap sama, 5%. selisih bunganya itu yang masih didiskusikan," imbuhnya.
(ibn/dhf)