PNM dan Pegadaian mampu membuat BRI (BBRI) mengerek net interest margin (NIM) 10 basis poin (bps) dengan kenaikan pendapatan bunga bersih 10% secara tahunan dan 6% secara kuartalan.
"Faktor kedua, kembali membaiknya pendapatan bunga BBRI, dan tren ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini," jelas Erni.
Namun, Erni menggarisbawahi NIM BRI akan terpengaruh kenaikan bunga acuan. Manajemen BRI (BBRI) sendiri telah merevisi target NIM 20 bps lebih rendah menjadi 7,6%-8% dari sebelumnya 7,8%-8%.
Erni mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham. Target harga ini sendiri lebih rendah dari target sebelumnya Rp7.150/saham.
(tim)
No more pages