Soo-Hyang Choi dan Jon Herskovitz - Bloomberg News

Bloomberg, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi uji coba sistem roket Korea Utara baru yang dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyerang Seoul dan dapat menjadi senjata yang akan dijual kepada Rusia untuk digunakan dalam serangannya ke Ukraina.

Kim menyaksikan uji coba peluncur roket berkekuatan 240 milimeter dengan peluru yang berasal dari produsen senjata yang baru saja didirikan yang "akan membawa perubahan strategis dalam meningkatkan kekuatan artileri Tentara Rakyat Korea," demikian dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea, Jumat.

Ini adalah uji coba kedua perangkat tersebut tahun ini yang dilaporkan oleh media pemerintah untuk apa yang menurut para ahli senjata adalah sistem peluru kendali dengan perkiraan jarak antara 40 kilometer dan 60 kilometer (25 mil hingga 37 mil). Gambar dari uji coba sebelumnya pada Februari menunjukkan roket-roket tersebut ditembakkan dari peluncur bergerak dengan konfigurasi 22 tabung.

"Korea Utara dapat menempatkan seluruh wilayah Seoul dalam jangkauan tembakannya jika roket-roket ini ditembakkan dari garis depan," kata Yang Uk, seorang peneliti di Asan Institute for Policy Studies yang berbasis di Seoul.