Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok pada perdagangan kemarin. CPO masih sulit lepas dari tren negatif.
Pada Kamis (25/4/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman 3 bulan mendatang dibanderol MYR 3.874/ton. Jatuh 1,73% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 27 Februari.
Dalam sepekan terakhir, harga CPO masih turun 0,8% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga jatuh 7,91%.
Penurunan harga minyak nabati lainnya membuat CPO kalah bersaing. Kemarin, harga minyak kedelai di Dalian (China) ambruk 1,25% sementara di Chicago Board of Trade (AMerika Serikat/AS) terpangkas 1,33 pada perdagangan Rabu (24/4/2024).
CPO dan minyak kedelai adalah komoditas yang saling menggantikan. Jadi saat harga minyak kedelai lebih murah, maka insentif untuk menggunakan CPO menjadi berkurang. Permintaan akan turun dan harga pun mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO memang masih bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,74. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang di posisi bearish.
Namun indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 11,98. Sudah di bawah 20, yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Oleh karenanya, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 3.882/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.940/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target support terdekat adalah MYR 3.844/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO jatuh menuju MYR 3.814/ton.
(aji)