Pertumbuhan 1,6% juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan di 2,5%. Ini juga menjadi catatan terendah sejak kuartal I-2022.
Perlambatan ekonomi AS yang cukup signifikan tersebut membuka peluang bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset).
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang berada di 57,76. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di area bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI tercatat 8,53. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, ruang kenaikan harga emas masih terbuka. Target resisten terdekat ada di U$ 2.337/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.353/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.330/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi ke arah US$ 2.322/troy ons.
(aji)