Kemudian juga mewajibkan maskapai penerbangan untuk memberikan pengembalian uang tunai jika bagasi penumpang hilang dan tidak dikirimkan dalam waktu 12 jam.
Dalam kurun waktu tujuh hari merujuk pada peraturan Departemen Hubungan (AS) maskapai penerbangan wajib mengembalikan dana penumpang secara tunai. Alternatif pengembali dana boleh dilakukan jika penumpang yang melakukan permintaan.
"Penumpang berhak mendapatkan uang mereka kembali ketika maskapai penerbangan berhutang kepada mereka tanpa pusing atau tawar-menawar,” kata Buttigieg dalam sebuah pernyataan.
Departemen Perhubungan juga mengatakan pihaknya tengah menyusun peraturan terkait biaya tempat duduk keluarga, meningkatkan hak penumpang kursi roda untuk perjalanan yang aman serta mewajibkan kompensasi dan fasilitas jika penerbangan ditunda atau dibatalkan oleh maskapai penerbangan.
Buttigieg mengatakan perencanaan aturan tersebut bertujuan melindungi penumpang maskapai penerbangan agar tidak terkejut dengan biaya yang tidak diketahui.
"Sebuah langkah yang dia perkirakan akan menghasilkan miliaran dolar bagi warga Amerika setiap tahunnya," katanya.
Aturan Departemen Perhubungan (AS) nantinya mencakup bahwa penumpang akan menerima pengembalian uang untuk layanan tambahan yang dibayar dan tidak disediakan, seperti Wi-Fi, pemilihan kursi, atau hiburan dalam pesawat.
Aturan Departemen Perhubungan ini muncul usai agensi tersebut menjatuhkan denda sebesar $140 juta kepada Southwest Airlines atas kegagalan operasionalnya selama musim perjalanan liburan tahun 2022.
Buttigieg mengatakan denda Southwest menetapkan standar baru bagi maskapai penerbangan dan hak-hak penumpang.
“Jelasnya, kami ingin sektor penerbangan berkembang. Itu sebabnya kami berupaya keras membantu mereka bertahan dari pandemi ini dan sejujurnya itulah alasan kami sangat ketat dalam melindungi penumpang,” katanya.
“Maskapai penerbangan tidak antusias jika kami menerapkan standar yang lebih tinggi pada mereka,” kata Buttigieg.
(dec/spt)
