Pendapatan Hermes di pasar Asia Pasifik kuncinya, tidak termasuk Jepang, melonjak 14% menjadi €1,92 miliar (Rp33 triliun) pada periode tersebut, sementara divisi barang kulit dan peralatan berkuda yang sangat penting tumbuh 20%, keduanya lebih baik dari perkiraan.
Hermes mengalami penurunan kunjungan di Greater China pada Maret setelah Tahun Baru Cina dengan "sedikit erosi" dari pelanggan yang membeli produk lebih terjangkau seperti syal sutranya.
Chief Financial Officer Eric du Halgouet kepada para wartawan dalam sebuah panggilan mengatakan hal tersebut dikompensasi oleh pembeli yang membelanjakan uangnya untuk produk kulit, pakaian siap pakai, dan barang perhiasan yang lebih mahal.
Divisi parfum dan kecantikan serta sutra Hermes tumbuh masing-masing sebesar 4,3% dan 7,9% selama kuartal tersebut.
(bbn)