“Jadi seperti yang Anda lihat dalam pengumuman global, niatnya adalah pada tahap ini untuk memisahkan bisnis es krim menjadi entitas yang terpisah. Niatnya memang kita akan melakukan hal yang sama di Indonesia, Ini akan kita lakukan," ujar Viviek.
Meski begitu rencana ini masih terbilang cukup dini untuk diimplementasikan dalam waktu dekat. Ini lantaran perseroan masih akan melihat berbagai regulasi dan ketentuan yang harus dipenuhi di Indonesia.
Rekomendasi Saham UNVR
Setelah ditekan oleh isu boikot, kinerja keuangan UNVR justru melampaui ekspektasi pasar. Perusahaan mencatat kenaikan laba bersih 3,1% secara tahunan menjadi RP1,4 triliun pada kuartal satu tahun ini.
"Itu 28% di atas konsensus dan in-line dengan perkiraan kami," ujar analis Indo Premier Sekuritas Lukito Supriadi dalam risetnya, dikutip Kamis (25/4/2024).
Torehan laba itu, disebabkan oleh berkurangnya beban royalti sebesar 33,6% secara tahunan.
Meski demikian, manajemen UNVR melihat diskon royalti itu bisa terus berlangsung sepanjang tahun ini.
Di tengah situasi yang ada, Lukito melihat UNVR masih merupakan perusahaan yang efisien, dengan modal kerja yang negatif, dan memiliki neraca keuangan yang kuat karena masih berada dalam posisi net cash.
Itu menjadi dasar Lukito menaikkan rekomendasi saham UNVR menjadi buy dengan target harga Rp3.000/saham.
Sementara, berdasarkan konsensus Bloomberg, target harga saham UNVR ada di Rp2.923/saham untuk 12 bulan ke depan.
Hanya ada enam analis yang merekomendasikan buy. Kemudian, 15 analis merekomendasikan hold dan 9 analis merekomendasikan sell.
(ibn/dhf)