Beberapa mahasiswa dan dosen Yahudi dan Israel mengatakan bahwa protes tersebut telah mengubah universitas menjadi lingkungan yang tidak bersahabat di mana mereka merasa terancam. Beberapa orang melaporkan adanya peningkatan antisemitisme di kampus.
Beberapa orang Yahudi juga memainkan peran vokal dalam protes anti-perang, termasuk kelompok-kelompok seperti Jewish Voice for Peace, yang telah memimpin beberapa demonstrasi.
Pada 7 Oktober, Hamas memimpin serangan terhadap komunitas Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut perhitungan Israel.
Sejak saat itu, Israel telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina dalam serangannya yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang diblokade, dan ribuan orang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan, menurut pihak berwenang Gaza. Serangan tersebut telah meluluhlantakkan sebagian besar daerah kantong tersebut, membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan menciptakan krisis kemanusiaan.
(red/ros)