Pemberontak Myanmar Tarik Pasukannya dari Perbatasan Thailand
Redaksi
25 April 2024 13:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebuah kelompok etnis bersenjata di Myanmar telah menarik pasukannya dari sebuah kota di sepanjang perbatasan Thailand menyusul serangan balasan dari junta yang berkuasa setelah para pejuang pemberontak merebut pos perdagangan utama bulan ini, seorang juru bicara kelompok tersebut mengatakan pada Rabu.
Myanmar terkunci dalam perang saudara antara militer di satu sisi dan, di sisi lain, aliansi longgar antara tentara etnis minoritas yang sudah mapan dan gerakan perlawanan yang lahir dari penumpasan berdarah oleh junta yang berkuasa terhadap perbedaan pendapat setelah kudeta tahun 2021.
Persatuan Nasional Karen (KNU) melakukan "penarikan sementara" dari Myawaddy, kata juru bicaranya, Saw Taw Nee, setelah kembalinya tentara junta ke wilayah strategis vital yang merupakan jalur perdagangan luar negeri tahunan senilai lebih dari US$1 miliar.
Tentara bersenjata dari sebuah milisi yang memiliki sejarah berganti-ganti kesetiaan, Tentara Nasional Karen (KNA), membersihkan barikade dan berpatroli di kota yang berpenduduk 200.000 jiwa itu, kata dua penduduk, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Foto-foto yang diunggah di beberapa grup media sosial pro-junta menunjukkan beberapa tentara mengibarkan bendera nasional Myanmar di sebuah pangkalan militer yang dikuasai KNU beberapa hari sebelumnya, dan di mana kelompok pemberontak mengibarkan panji-panjinya.