Logo Bloomberg Technoz

Survei Ekonomi Nasional: Warga Keluhkan Harga Kebutuhan Pokok

Ezra Sihite
27 March 2023 10:30

Pedagang cabai dan bawang menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang cabai dan bawang menunggu pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indikator Politik Indonesia (IPI) melakukan survei secara nasional terkait kondisi ekonomi. Dalam survei tersebut terdapat kesimpulan bahwa kondisi ekonomi nasional tidak mengalami perubahan yang berarti.

"Mengedalikan harga kebutuhan pokok merupakan masalah utama yang paling menonjol menurut warga. Kemudian isu pengangguran/lapangan kerja, kemiskinan dan pemberantasan korupsi," dituliskan dalam salah satu kesimpulan tentang survei isu ekonomi, politik dan penegakan hukum oleh Indikator sebagaimana hasil riset yang dikirimkan pada Minggu malam (26/3/2023).

Responden ditanyakan bagaimana mereka melihat keadaan ekonomi nasional pada umumnya sekarang? Kemudian diberikan pilihan jawaban yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk, atau sangat buruk.

Hasil survei kondisi ekonomi nasional oleh IPI (Dok Indikator Politik Indonesia)

Hasilnya menunjukkan bahwa yang menjawab sangat baik pada Februari 2,4% dan menjadi 1,9% pada Maret. Kemudian yang menjawab baik Februari dan Maret sama-sama 25,1%. Kemudian pada periode yang sama 43,9% menjawab sedang. Yang menjawab buruk pada Februari 24,3% dan menjadi 26% pada Maret. Sementara yang menjawab sangat buruk pada Februari 3,6% dan menjadi 2,4% pada Maret.

IPI dalam survei nasional ini menggunakan metode multistage random sampling. Survei 9-16 Februari 2023 jumlah sampel sebanyak 1.220 orang dengan margin of error sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara e 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang dengan margin of error ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Grafik tren ekonomi nasional di survei Indikator (Dok IPI)