Pelaku pasar, lanjut Wyckoff, kembali fokus untuk memantau berbagai data ekonomi, terutama di Amerika Serikat (AS). Jika ekonomi AS terus menunjukkan penguatan, maka akan sulit bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan.
“Kemudian harga emas mungkin akan turun ke bawah US$ 2.200/troy ons,” tegasnya.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah masuk zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,22. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 5,19. Sudah jauh di bawah 20, yang berarti sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga emas berpeluang bangkit meski dalam rentang tipis. Target resisten terdekat adalah US$ 2.317/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.321/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target support terdekat adalah US$ 2.312/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun menuju US$ 2.290/troy ons.
(aji)