“Produksi es krim ini berbeda dan mengikuti saluran distribusi terpisah, yang juga menyebabkan model bisnis sedikit berbeda. Kami percaya, dengan pemisahan bisnis ini akan melayani kebutuhan bisnis es krim dan bisnis lainnya dengan lebih baik,” ujar dia.
Meski begitu rencana ini masih terbilang cukup dini untuk diimplementasikan dalam waktu dekat. Ini lantaran perseroan masih akan melihat berbagai regulasi dan ketentuan yang harus dipenuhi di Indonesia.
Sebelumnya, bos baru Unilever Plc, Hein Schumacher, berencana membalikkan kinerja perusahaan yang lesu selama bertahun-tahun dengan langkah ambisius.
Ia berniat memisahkan unit es krim dan mengurangi lapisan manajemen menengah, menurut laporan Bloomberg News.
Setelah sembilan bulan mengambil alih perusahaan, menurut analis Barclays, Schumacher bergerak untuk melepas divisi senilai US$18 miliar itu.
Divisi tersebut menaungi merek-merek es krim ternama seperti Ben & Jerry's dan Magnum, yang sebelumnya oleh CEO Unilever, Paul Polman, disebut sebagai “salah satu kisah sukses terbesar dalam pasar barang konsumen.”
Adapun rencana itu merupakan sebagian dari rencana Schumacher yang lebih luas guna mendorong pertumbuhan dan meningkatkan keuntungan di Unilever.
Schumacher juga ingin menghilangkan warisan ekspansi berlebihan, peluang yang terlewatkan, juga merger dan akuisisi yang gagal.
(ibn/wep)