Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada pemilu di Amerika Serikat (AS), Donald Trump dapat momentum mengambil hati pemuda lokal guna memenangkan pemilihan presiden November tahun ini. Isu divestasi TikTok AS merupakan kesalahan pemerintahan Presiden Biden, terang dia. TikTok populer di kalangan anak muda Amerika dan baik Biden maupun Trump berlomba-lomba untuk mendapatkan suara pemuda.
Donald Trump kembali bertarung di pilpres AS 2024 dari Partai Demokrat. Dia menyudutkan Joe Biden—lawannya pada kontestasi pilpres sebelumnya—atas mulusnya aturan divestasi TikTok.
Padahal, ia sendiri berusaha melarang perusahaan tersebut ketika menjabat sebagai Presiden AS.

Pada bulan Juli 2020, tahun pemilihan presiden terakhir, Trump berupaya memaksa penjualan platform tersebut selama berbulan-bulan namun tak kunjung berhasil.
“Supaya semua orang tahu, terutama kaum muda, Crooked Joe Biden bertanggung jawab atas pelarangan TikTok,” tulis Trump dalam sebuah posting di platform Truth Social awal minggu ini, yang bertujuan untuk mengurangi popularitas petahana di kalangan pemilih yang lebih muda.
“Dia adalah orang yang mendorongnya untuk ditutup, dan melakukannya untuk membantu teman-temannya di Facebook menjadi lebih kaya dan lebih dominan, dan dapat terus melawan, mungkin secara ilegal, Partai Republik.”
Meta Platforms Inc, pemilik media sosial Facebook pernah mengguhkan Trump dari platformnya. Trump dilarang oleh Facebook selama dua tahun “menyusul pujiannya terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan di Capitol pada tanggal 6 Januari,” tulis Meta saat itu.
Aturan TikTok telah disahkan Senat Selasa, yang sebelumnya disetujui DPR AS. Presiden Joe Biden berencana untuk menandatanganinya pada hari Rabu waktu AS.
Perusahaan milik ByteDance asal China itu kemudian punya waktu untuk menjual saham salam 270 hari. Jika divestasi tidak terjadi, TikTok dilarang beroperasi.
TikTok tegas akan melawan dengan mengajukan tuntutan untuk membatalkan undang-undang tersebut atau setidaknya menunda penegakannya. Pengguna TikTok di AS tercatat 170 juta pengguna bulanan, mayoritas adalah kaum muda.

Diketahui, Ketua DPR Mike Johnson memasukkan sebuah langkah dalam RUU bantuan luar negeri bipartisan senilai US$95 miliar dan telah disahkan oleh DPR pada hari Sabtu, yang akan memaksa induk perusahaan TikTok di China, ByteDance Ltd.
Bunyi aturan bahwa ByteDance diminta melepas saham kepemilikannya atau menghadapi larangan AS setahun dari sekarang.
- Dengan asistensi Alex Barinka dan Stephanie Lai.
(wep)