"Kombinasi dari dolar AS yang lebih kuat, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, spread kredit yang melebar, dan volatilitas ekuitas VIX yang lebih tinggi telah meningkatkan penghindaran risiko terhadap saham."
Bank Indonesia diperkirakan akan menunda dimulainya pelonggaran kebijakan moneter pada Rabu, sebagian karena ketidakpastian seputar prospek suku bunga dari bank sentral AS atau Federal Reserve. Hal ini memungkinkan Bank Indonesia untuk membantu menstabilkan nilai tukar rupiah, yang menjadi salah satu mata uang ayang paling terpukul di Asia pada bulan April.
Rupiah memperpanjang penurunannya terhadap dolar AS ke level terendah dalam empat tahun setelah melemah sekitar 1,9%. Pada saat yang sama, indeks saham acuan nasional turun lebih dari 3% dari rekor tertinggi pertengahan Maret.
(bbn)