Masih berdasarkan hasil RUPS, sisa laba bersih perseroan yang senilai Rp12,36 triliun itu akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Sepanjang 2023, entitas usaha pertambangan dan alat berat Group Astra tersebut sejatinya membukukan laba bersih sebsar Rp20,6 triliun, susut tipis 2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 4% menjadi Rp128,5 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp123,6 triliun.
Naiknya pendapatan tersebut ditopang oleh unit usaha kontraktor pertambangan senilai Rp54 triliun, naik 14% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, pendapatan unit usaha mesin konstruksi juga naik tipis menjadi Rp36,6 triliun dari sebelumnya di Rp36,5 triliun. Hanya segmen usaha batu bara yang susut menjadi Rp30,5 triliun dari sebelumnya di Rp31,1 triliun.
(ibn/dhf)