Bloomberg News 

Bloomberg, China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengekang dukungannya terhadap Taiwan, setelah Senat di Washington menyetujui RUU yang menyediakan bantuan sekitar US$8 miliar (setara Rp129 triliun) untuk pulau tersebut.

"Kami dengan tegas menentang dimasukkannya konten terkait Taiwan dalam RUU Kongres AS," kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, kepada wartawan di Beijing. "Ini mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis Taiwan. Kami mendesak pihak AS untuk memenuhi komitmennya untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dengan tindakan nyata dan berhenti mempersenjatai Taiwan dengan cara apa pun."

Komentar tersebut, yang merupakan pengulangan kebijakan China yang sudah sering diutarakan, muncul beberapa jam setelah Senat meloloskan RUU yang akan meningkatkan dukungan militer AS untuk Taiwan, serta untuk Ukraina dan Israel. Presiden Joe Biden diperkirakan akan menandatanganinya menjadi undang-undang pada Rabu (24/04/2024).

Dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan berkunjung ke China minggu ini. Pembicaraan kemungkinan akan fokus pada isu-isu penting termasuk klaim teritorial di Laut China Selatan, dan apa yang dilihat Washington sebagai dukungan Beijing terhadap perang Rusia di Ukraina, serta Taiwan.