Namun demikian, tingkat pengetahuan publik terhadap Prabowo justru lebih meningkat dibandingkan dengan Ganjar dan Anies. SMRC menyebut bahwa tingkat awareness dan popularitas atau keterkenalan terhadap menteri pertahanan tersebut menyentuh angka 95%.
Sebagai catatan, survei ini dilakukan secara tatap muka pada periode 2-11 Maret 2023 terhadap 1.220 responden dengan tingkat margin of error sebesar 3,1%.
“Saya kira ini sudah hampir semua (masyarakat Indonesia mengenal Prabowo),” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani seperti dikutip dari kanal resmi SMRC TV yang diunggah pada pekan ini.
Deni menilai bahwa tingkat pengetahuan publik terhadap Prabowo dimungkinkan karena faktor ketokohannya dan juga kedekatannya dengan pemerintah baru-baru ini. Diketahui dalam beberapa waktu terakhir, Prabowo juga kerap ikut dalam kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
“Ya bisa saja kedekatan Prabowo dengan pemerintah sekarang,” kata dia.
Namun demikian, dari hasil survei tampak bahwa tingkat pengenalan publik yang tinggi terhadap Prabowo itu tak mengubah elektabilitas Ganjar yang masih tinggi sebagaimana catatan survei.
Ia merujuk pada data yang dipaparkannya, yang menunjukkan bahwa tingkat awareness publik terhadap Prabowo sejak Maret 2021 sebenarnya cenderung stagnan.
“Memang kalau sudah di atas kan memang turunnya susah, dan tidak ada perkembangan,” kata dia.
Berbeda kata dia dengan Ganjar yang pada awalnya mendapat skor kecil namun terus mengalami kenaikan dalam periode yang sama yakni sejak Maret 2021 hingga 2023.
“Nah Ganjar masih ada peluang untuk naik. Ketika dia mengalami kenaikan, kan kita bisa lihat efeknya bahwa elektabilitas Ganjar pun mengalami kemajuan,” lanjut Deni.
(ezr)
