Logo Bloomberg Technoz

Berbeda dengan Alfamart, pengelola ritel modern PT Indomarco Prismatama (Indomaret) justru mengaku terpaksa menerapkan pembatasan pembelian gula konsumsi sebanyak 1 pak ukuran 5 kilogram hanya untuk 1 konsumen lantaran pasokan gula yang sedang terbatas di gerai-gerai ritelnya.

"Di IDM [Indomaret] saat ini memang kondisi stok gula sedang terbatas. Kami masih menunggu suplai rutin secara mingguan dari supplier," kata Marcomm Executive Director PT Indomarco Prismatama Bastari Akmal ketika dimintai konfirmasi, Senin (22/4/2024) petang.

Adapun, kelangkaan gula konsumsi di gerai-gerai ritel modern karena  beberapa pabrik penyuplai gula masih belum masuk masa musim giling tebu sehingga pasokannya masih terbatas.

"Dari sisi beberapa pabrikan yang menyuplai gula, ada yang belum masuk musim giling sehingga secara stok masih terbatas, dan ada juga pabrikan yang memiliki barang, tetapi masih perlu waktu proses pengiriman karena kemarin sempat libur Lebaran cukup panjang," jelas Bastari.

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru-baru ini menaikkan harga acuan pembelian (HAP) gula konsumsi menjadi Rp17.500/kg dari sebelumnya Rp16.000/kg untuk harga jual di tingkat ritel atau konsumen.

Khusus untuk daerah/wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan) harga gula konsumsi di tingkat ritel atau konsumen ditetapkan senilai Rp18.500/kg.

Kebijakan ini berlaku sementara mulai 5 April sampai dengan 31 Mei 2024. Penetapan kenaikan HAP gula ini juga telah melalui Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Gula Konsumsi lintas kementerian/lembaga pada 4 April.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan, stok, pasokan dan harga gula konsumsi khususnya di ritel modern dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri 2024, dan atau sebelum musim giling tebu dalam negeri.

(prc/wdh)

No more pages