Meski begitu, Bitcoin mendapat rintangan faktor makro. Sinyal penurunan suku bunga yang ditunda oleh Federal Reserve (The Fed), sampai dengan konflik Timur Tengah yang terus memanas dapat mengganggu tren bullishnya.
“Kami mungkin akan memotong sedikit [target] selama kuartal mendatang sampai ada kejelasan dari sisi makro," kata Edward Chin, co-founder Parataxis Capital. “Selama waktu itu, pendorong utama harga kemungkinan besar akan terus menjadi aliran dana ETF.”
Bloomberg sebelumnya mengabarkan bahwa kenaikan Bitcoin beberapa waktu lalu ditopang oleh kurangnya pasokan efek halving dan tingginya permintaan dari ETF Spot Bitcoin.
Riset analis Ajaib Kripto Panji Yudha sebelumnya mencermati bahwa permintaan ETF Bitcoin Spot telah meroket menjelang momentum halving. Lonjakan arus masuk tepat sebelum halving mencerminkan ‘Hodler’ Bitcoin kemungkinan besar menimbunnya sebelum halving.
Investor meyakini dan diyakini bahwa akan terjadi kenaikan setelah momentum bitcoin halving berhasil, seperti yang terjadi pada halving sebelum-sebelumnya.
Secara teknikal, Panji menganalisis, apabila Bitcoin dapat bertahan di atas US$70.300, maka Bitcoin dapat melanjutkan kenaikan potensialnya menuju resistance US$73.000 hingga menciptakan New All Time High lagi.
Sementara altcoin, seperti Ethereium masih bertahan di zona US$3.164,22, atau naik 2,1% dibandingkan pekan sebelumnya namun mengalami koreksi 1,6% dibandingkan catatan Senin kemarin.
Avalanche 7,8% lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya dan bertahan di level US$38,33. Cardano dan Solana juga bullish dalam skala mingguan. Cardano masih hijau 9,7% dan bertahan di US$0,51. Sementara Solana US$154,06 atau lebih baik 12% dibandingkan minggu sebelumnya.
Memecoin seperti Shiba Inu bertahan di zona hijau 22,6% menjadi US$0.000026 dan Dogecoin naik 0,97% ke level US$0,15.
(wep)