"Mereka tidak pernah menemukan jasadnya karena di bagian Papua Nugini itu, dulunya ada banyak kanibal," kata Biden merujuk pada pulau utama negara itu.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada Jumat (19/04/2024) bahwa Biden berbicara tentang keberanian pamannya, dan banyak anggota militer AS yang mempertaruhkan nyawa mereka.
"Ia sangat serius mengenai hal ini. Pamannya, yang melayani dan melindungi negara ini, kehilangan nyawanya saat bertugas. Dan hal itu seharusnya penting," katanya.
Kisah Biden bahwa pesawat Finnegan ditembak jatuh tidak didukung oleh catatan militer. Menurut laporan Pentagon, Finnegan adalah penumpang di pesawat transportasi Douglas A-20 Havoc yang jatuh ke laut setelah kedua mesinnya gagal pada 14 Mei 1944.
Seorang anggota awak selamat, tetapi tidak ada jejak yang ditemukan dari pesawat atau tiga orang lainnya di dalam pesawat, termasuk Finnegan.
Marape, dalam pernyataannya, meminta AS untuk menemukan jenazah pada korban perang di hutan Papua Nugini, dan membersihkan puing-puing sisa perang.
"Reruntuhan Perang Dunia II tersebar di seluruh Papua Nugini, termasuk pesawat yang membawa paman Presiden Biden," kata Marape.
"Mungkin, mengingat komentar Presiden Biden dan reaksi kuat dari Papua Nugini serta bagian lain dunia, sudah waktunya bagi AS untuk menemukan sebanyak mungkin jenazah korban Perang Dunia II di Papua Nugini, termasuk mereka yang kehilangan nyawa seperti Ambrose Finnegan," katanya.
(del)