Asosiasi Gula Indonesia (AGI) juga mengonfirmasi adanya kelangkaan gula konsumsi di tingkat perdagangan eceran atau ritel di dalam negeri.
Stok gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi impor diperkirakan baru akan masuk secara bertahap dalam waktu dekat. Jika ditambah dengan stok lokal saat ini, pasokan gula nasional masih mencukupi walaupun tipis.
Hal itu selaras dengan pernyataan Kementerian Perdagangan akhir pekan lalu bahwa stok gula konsumsi nasional saat ini masih tersisa sekitar 330.000 ton dan hanya mencukupi untuk kebutuhan sebulan ke depan.
"Sehingga bisa dikatakan tetap langka. Kelangkaan [di ritel modern] saat ini terjadi pada gula dalam kemasan atau branded, karena pabriknya banyak yang belum [memasuki musim] giling," ujar Tenaga Ahli AGI Yadi Yusriyadi.
Yadi turut menggarisbawahi bahwa isu kelangkaan stok dan mahalnya harga gula di dalam negeri juga dipengaruhi oleh faktor global yang menjadi penyebab keterlambatan impor.
"Karena harga minyak tinggi dan nilai rupiah yang melemah [terhadap dolar Amerika Serikat/AS] dan juga harga raw sugar [gula mentah] dunia masih di kisaran US$ cent 20/lb, hampir dua kalinya harga tiga tahun yang lalu," tuturnya.
Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru-baru ini menaikkan harga acuan pembelian (HAP) gula konsumsi menjadi Rp17.500/kg dari sebelumnya Rp16.000/kg untuk harga jual di tingkat ritel atau konsumen.
Khusus untuk daerah/wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan wilayah 3TP (Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan) harga gula konsumsi di tingkat ritel atau konsumen ditetapkan senilai Rp18.500/kg.
Kebijakan ini berlaku sementara mulai 5 April sampai dengan 31 Mei 2024. Penetapan kenaikan HAP gula ini juga telah melalui Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Gula Konsumsi lintas kementerian/lembaga pada 4 April.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan, stok, pasokan dan harga gula konsumsi khususnya di ritel modern dalam menghadapi Ramadan dan Idulfitri 2024, dan atau sebelum musim giling tebu dalam negeri.
Mengutip data Panel Harga Bapanas pagi ini, Selasa (23/4/2024), pukul 9:45 WIB menunjukkan rerata nasional harga gula konsumsi di tingkat eceran menembus Rp18.200/kg atau masih naik 0,33% dari pekan lalu, serta masih jauh di atas HAP yang baru.
(prc/wdh)