Logo Bloomberg Technoz

Harga Timah Longsor 3% Usai Capai Level Tertinggi April

Dovana Hasiana
23 April 2024 09:35

Ingot dicetak dari timah cair di fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Ingot dicetak dari timah cair di fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga timah dunia anjlok mengawali pekan ini, setelah sempat mencapai level tertingginya pada April saat penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Timah di London Metal Exchange (LME) terperosok 3,1% menjadi US$34.478/ton pada penutupan perdagangan Senin (22/4/2024) waktu setempat. Adapun, timah pada penutupan perdagangan Jumat sempat menyentuh rekor tertinggi bulan ini, yakni US$35.582/ton.

Adapun, timah merupakan komoditas logam non-ferrous yang mengalami perubahan harga paling drastis di antara komoditas lainnya di LME.

Data LME pagi ini menunjukkan harga komoditas logam non-ferrous lainnya turut mengalami perubahan. Aluminium ditutup menguat 0,06% ke level US$2.670/ton pada Senin, tembaga turun 0,47% menjadi US$9.829/ton, dan nikel melesat 2,14% menjadi US$19.739/ton.

Para pekerja mengemas timah batangan untuk diekspor di pabrik timah PT Timah di Pangkal Pinang, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Wakil Komisi Tetap Hilirisasi Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Djoko Widajatno, mengatakan keterbatasan pasokan timah di dunia menjadi penyebab harga terkerek di atas US$30.000/ton. Salah satu pemicu keterbatasan pasok timah adalah ekspor dari Indonesia yang terhambat.