Ketika berbicara tentang aplikasi seluler seperti Facebook dan Instagram, Meta terikat pada pembuat OS seluler seperti Apple Inc. dan Google milik Alphabet Inc. Meta telah mengajukan masalah khusus dengan Apple dalam beberapa tahun terakhir, mengeluh bahwa keputusan pembuat iPhone seputar privasi dan biaya dalam aplikasi untuk aplikasi iOS telah merugikan bisnis Meta.
Zuckerberg berharap untuk menghindari situasi tersebut dengan gelombang perangkat berikutnya, termasuk headset AR dan VR, dan perusahaan mengeluarkan dana yang besar untuk mewujudkan hal tersebut.
Pada tahun 2023, Reality Labs, divisi yang mengerjakan semua pengembangan AR dan VR futuristik Meta, menghabiskan anggaran hingga US$16 miliar.
Seperti diketahui, Vision Pro belum lama diperkenalkan CEO Apple Tim Cook dengan harga US$3.499. Para analis memperkirakan bahwa Apple telah menjual sekitar 180.000 Vision Pro selama periode preorder Vision Pro, dengan hasil penjualan sekitar Rp9,3 triliun.
Mark Zuckerberg mengingatkan kembali bahwa dirinya juga memiliki produk sejenis, Meta Quest 3, yang harganya jauh lebih murah, US$500.
“Boleh dikatakan secara jujur saya cukup terkejut bahwa Quest jauh lebih baik untuk sebagian besar hal yang digunakan orang untuk menggunakan headset ini, dengan perbedaan harga tersebut.”
Bobot Quest 3 jadi yang diungglkan Mark Zuckerberg, yang memiliki berat 515 gram. Vision Pro sendiri memiliki berat 600 hingga 650 gram, tergantung pada konfigurasinya. Ini belum termasuk baterai terpisah, yang memiliki berat tambahan 353 gram.
“Setelah menggunakannya, saya tidak hanya berpikir bahwa Quest adalah nilai yang lebih baik; saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik, titik,” kata dia.
(bbn)