Logo Bloomberg Technoz

“Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11,0% (yoy) mencapai Rp121,7 triliun, KKB tumbuh 22,2% (yoy) menjadi Rp59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya sebagian besar kartu kredit sebesar 22,6% (yoy) mencapai Rp17,1 triliun,” tutur Hera dalam konferensi pers Paparan Kinerja Triwulan I 2024 BCA.

Selain itu, Hera menjelaskan pertumbuhan kredit BCA turut diikuti dengan perbaikan kualitas pinjaman yang sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi secara bertahap kembali ke pembayaran normal.

Tercermin dengan rasio loan at risk (LAR) yang berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024. Hera mengatakan angka ini mengalami penurunan dibandingkan setahun yang lalu yakni 9,8%. Selanjutnya, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 1,9%, sedangkan rasio pencadangan NPL dan LAR masing-masing berada di level 220,3% dan 71,9%.

Tak hanya itu, pada sisi pendanaan total dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik 7,9% (yoy) menjadi Rp1,121 triliun per Maret 2023. Dana giro dan tabungan (CASA) juga menyentuh Rp904,5 triliun atau tumbuh 7,3% (yoy).

“Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8% (yoy) mencapai Rp8,3 miliar pada kuartal I 2024. Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai Rp7,2 miliar, naik 23,5% (yoy),” jelas Hera.

Dengan demikian, BCA mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interset income/NII) selama kuartal I 2024 sebesar Rp19,8 triliunatau tumbuh 7,1% secara tahunan. 

Sementara, pendapatan selain bunga naik 6,8% menjadi Rp6,4 triliun. Singkatnya, secara total pendapatan operasional BCA mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7% (yoy) pada kuartal I 2024.

“Rasio cost to income terjaga di level 32,4%. Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8% (yoy), sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA,” pungkas Hera.

Pada periode tersebut, BCA (BBCA) membukukan laba bersih Rp12,9 triliun. Angka ini naik 11,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp11,5 triliun.

(azr/dhf)

No more pages