Bos BCA: BI Tidak Perlu Intervensi Rupiah Jika Ada Kebutuhan Riil
Azura Yumna Ramadani Purnama
22 April 2024 18:31
Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja menilai Bank Indonesia (BI) tidak seharusnya melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah ketika terdapat kebutuhan riil yang memang tidak perlu diintervensi.
Ia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah yang pada pekan lalu sempat mencapai Rp16.200-Rp16.300/US$ lebih disebabkan oleh permasalahan suplai dan permintaan dolar Amerika Serikat (AS).
Jahja menyoroti beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal itu, seperti adanya peningkatan kebutuhan impor pada awal tahun, utamanya akibat momen Ramadan dan Idulfitri.
Selain hal tersebut, pihaknya juga melihat terdapat dampak penarikan dolar AS keluar dari pasar domestik, serta banyaknya perusahaan-perusahana besar yang membagikan dividen dan beberapa diantaranya dana tersebut mengalir keluar.
“Investor-investor dari perusahaan besar banyak pemiliknya dari asing, jadi ada masalah supply dan demand. Saya setuju sekali tidak ada intervensi dari BI, kalau ada kebutuhan yang riil tidak boleh diintervensi,” kata Jahja dalam konferensi pers Paparan Kinerja Triwulan I 2024 BCA, disiarkan secara virtual, Senin (22/4/2024).