Bloomberg Technoz, Jakarta - Agresi militer antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran akan perang habis-habisan di wilayah tersebut. 

Semua bermula dari serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April yang menewaskan beberapa petugas. Serangan tersebut kemudian dibalas oleh Iran, walaupun 90% dari 300 drone yang dilayangkan ke Israel berhasil dihalau. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan diam saja setelah negaranya diserang oleh Iran. 

Setelah serangan tersebut, kabinet perang Israel yang dipimpin oleh Netanyahu sibuk berdiskusi, mencari cara yang tepat untuk membalas serangan Iran di tengah tekanan dari negara-negara sekutu agar tak memperluas perang. 

Hingga pada akhirnya, sebuah ledakan terdengar di kawasan Isfahan, Iran pada Jumat (19/04/2024). Namun, serangan tersebut tidak mengakibatkan kerusakan apa pun. Hossein Dalirian, juru bicara National Centre of Cyberspace Iran, via platform X menegaskan tidak ada serangan udara dari luar perbatasan ke Isfahan atau bagian lain di Iran.

"Israel hanya melakukan upaya yang gagal dan memalukan dalam menerbangkan drone. Dan drone tersebut juga telah ditembak jatuh," ungkapnya.