Logo Bloomberg Technoz

Sementara kurs rupiah menguat 0,26% ke level Rp16.217/US$.

Sektoral saham keuangan, dan saham konsumen non primer menjadi pemberat laju IHSG dengan terkoreksi 1,15% dan 0,67%, disusul oleh pelemahan pada saham infrastruktur dengan drop 0,64%.

Sedangkan, sektoral saham properti kokoh di zona hijau dengan penguatan 0,51%.

Sejumlah saham-saham sektor keuangan yang menjadi pendorong pelemahan IHSG ialah, PT Panca Global Securities Tbk (PEGE) yang anjlok 13,2%, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) terkoreksi 7,04% terutama saham PT Bank Maspion Tbk (BMAS) turun 5,14%.

Senada, saham konsumen non primer juga anjlok dan jadi pemberat, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) drop 15,6%, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) melemah 7,51%. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) terkontraksi 4,42%.

Kinerja bursa di Asia siang hari ini bergerak menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,95%, indeks Strait Times Singapore melonjak 1,23%, indeks Kospi melesat 0,98%, indeks Nikkei 225 terbang 0,82%, dan indeks Shanghai terdepresiasi 0,56%.

Indeks regional tersengat sentimen melemahnya sejumlah angka ekspor dan impor. Badan Pusat Statistik mengumumkan, kinerja perdagangan internasional Indonesia pada Maret. Sesuai ekspektasi, ekspor merosot.

Pada Senin, BPS memaparkan, nilai ekspor Maret tercatat US$22,43 miliar. Turun 4,19 % dibandingkan Maret tahun lalu (year-on-year/yoy). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median proyeksi pertumbuhan ekspor terkontraksi 10,91% yoy.

Namun, secara bulanan (month-to-month/mtm), ekspor RI pada Maret tercatat meningkat 16,4 % mtm.

Adapun, impor Indonesia juga mengalami kontraksi (Pertumbuhan Negatif) pada Maret.

Nilai impor RI pada Maret sebesar US$17,96 miliar. Turun 12,76% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy). Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan impor terkontraksi 5,5% yoy.

Sedangkan dibandingkan dengan Februari (month-to-month/mtm), impor turun 2,6 % mtm.

Dengan demikian, Neraca Perdagangan Indonesia pada bulan lalu, Maret, mengalami surplus US$4,47 miliar.

Neraca Perdagangan Indonesia berhasil sudah mengalami surplus selama 47 bulan berturut-turut. Kali terakhir Neraca Perdagangan RI mengalami defisit adalah pada April 2020 silam.

Dalam 20 tahun ke belakang, ini adalah rangkaian surplus terpanjang kedua. Hanya kalah dari Februari 2004–Maret 2008 atau 50 bulan beruntun.

(fad)

No more pages