Logo Bloomberg Technoz

Mantan Ketum PBNU: Larangan Bukber ASN Represif, Picu ‘Distrust'

Tara Marchelin
25 March 2023 16:26

Pedagang melayani pembeli di pasar Ramadan Benhil, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli di pasar Ramadan Benhil, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  Said Aqil Siradj menyampaikan kritiknya terhadap aturan pelarangan buka puasa bagi pejabat dan pegawai pemerintahan. Menurutnya, larangan tersebut dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari umat muslim. 

“Fakta pelarangan buka puasa bersama, meskipun sudah ada penjelasan, rencana pembentukan komisi fatwa dan lain-lain, sangat menimbulkan kegaduhan dan pada saatnya akan menimbulkan distrust umat bila dibiarkan terus terjadi,” kata Said saat berpidato dalam acara Tadarus Kebangsaan yang disiarkan melalui Youtube Nahdlatul Ulama (NU), Sabtu (25/3/2023). 

Said menilai ada praktik intervensi berlebihan dari pemerintah terhadap ruang-ruang kehidupan beragama masyarakat yang selama ini menjadi wilayah para pemimpin agama dan ormas keagamaan. 

“Intervensi kebijakan yang cenderung dipaksakan dan disinyalir cukup represif secara psikologis bagi umat. Hal ini harus diluruskan kembali,” tambahnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan surat edaran yang berisi larangan penyelenggaraan acara buka puasa bersama selama bulan Ramadan 1444 Hijriah.