Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja impor Indonesia sepanjang kuartal I-2024. Impor Indonesia turun, sehingga membantu neraca perdagangan tetap surplus.
Pada Senin (22/4/2024), Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada Januari-Maret tahun ini adalah US$ 54,9 miliar. Turun tipis 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Penurunan terjadi pada impor non-migas, sedangkan migas mengalami kenaikan," kata Amalia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.
Menurut penggunaan, lanjut Amalia, impor bahan baku/penolong pada kuartal I-2024 tercatat US$ 39,97 miliar. Turun 2,01% dari 3 bulan pertama 2023.
"Dengan penurunan tersebut memberikan andil terhadap penurunan nilai impor kumulatif sebesar 1,49%." ujar Amalia.
Menurut negara, tambah Amalia, peningkatan impor terjadi dengan Tiongkok dan ASEAN minus Thailand. Sedangkan dengan Jepang, Thailand, dan Uni Eropa mengalami penurunan.
Di sisi neraca perdagangan, Indonesia membukukan surplus US$ 7,31 miliar pada kuartal I-2024. Turun US$ 4,8 miliar dibandingkan 3 bulan pertama 2023.
Neraca perdagangan non-migas mengalami surplus US$ 12,41 miliar. Namun terpangkas oleh migas yang defisit US$ 5,1 miliar.
(aji)