Logo Bloomberg Technoz

AS Bakal Sanksi Unit IDF atas Pelanggaran HAM, Netanyahu Murka

News
22 April 2024 06:25

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Istana Chigi di Roma, Italia, Jumat (10/3/2023). (Alessia Pierdomenico/Bloomberg)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Istana Chigi di Roma, Italia, Jumat (10/3/2023). (Alessia Pierdomenico/Bloomberg)

Henry Meyer dan Marissa Newman - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam rencana AS untuk menjatuhkan sanksi pada batalyon tentara ultra-Ortodoks atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tepi Barat. Langkah ini dinilai dapat memicu ketegangan atas perang Israel melawan Hamas di Gaza.

"Pada saat tentara kami bertempur melawan monster teroris, niat untuk menjatuhkan sanksi pada satu unit di IDF adalah hal yang sangat absurd dan rendahnya moral," tulis Netanyahu di X, merujuk pada Angkatan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF).

Menurut tiga sumber, seperti dilaporkan Axios pada Sabtu (20/04/2024), AS diperkirakan akan mengumumkan tindakan hukuman beberapa hari mendatang, yang merupakan pertama kalinya bagi Israel menjatuhkan sanksi pada tentara Israel. Kedutaan besar AS di Israel menolak berkomentar.

Memasukkan Batalyon Netzah Yehuda ke daftar hitam akan melarang mereka menerima peralatan atau pelatihan militer AS. Batalyon ini dituduh melakukan perlakuan buruk terhadap orang Palestina, termasuk dalam insiden pada Januari 2022 ketika seorang pria tua AS-Palestina, Omar Assad, ditemukan tewas setelah penahanannya oleh anggota unit tersebut di Tepi Barat.