Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Asia diperkirakan bakal dibuka beragam pada Senin (22/4/2024) karena fokus beralih ke pendapatan perusahaan dan data ekonomi minggu ini untuk mengetahui arah kebijakan bank sentral.

Ekuitas berjangka AS naik tipis pada awal perdagangan setelah S&P 500 jatuh untuk sesi keenam berturut-turut pada Jumat, terbebani oleh saham-saham teknologi. 

Dolar secara umum stabil karena para pedagang merasa nyaman dengan tidak adanya eskalasi lebih lanjut dari Iran setelah serangan balasan Israel. Ekuitas berjangka di Australia dan Hong Kong menunjuk lebih tinggi sementara kontrak di Jepang datar.

Suasana tenang ini menyusul kemerosotan saham-saham Asia pada pekan lalu karena para traders dikejutkan oleh ketegangan di Timur Tengah serta komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve yang mengindikasikan keengganan untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. 

Pertumbuhan AS dan ukuran inflasi pilihan The Fed akan dirilis minggu ini, yang akan membantu menentukan waktu penurunan suku bunga. Investor juga harus menyerap sejumlah besar lelang Treasury pekan ini.