Dalam pertemuannya dengan Nadia, Sri Mulyani mengatakan bahwa EIB tertarik untuk mendalami kolaborasi dengan pemerintah Indonesia terkait pembiayaan hijau dan berkelanjutan. Terlebih menurutnya Indonesia memilihi banyak potensi dalam hal ini pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta, pelabuhan, dan bandara untuk terus dikembangkan.
"Berbagai project pipeline telah diinisasi, meliputi pembangunan transportasi umum, proyek-proyek pengembangan wilayah perkotaan, serta peningkatan fasilitas kesehatan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Sri Mulyani sebelumnya juga telah melakukan pertemuan bilateral penting sejak Kamis (18/4/2024) di antaranya bersama Presiden Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Jin Liqun; Menteri Keuangan RRT, Lan Fo’an; Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed Al-Jadaan.
Di mana dalam masing-masing pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyebut melakukan pembahasan mengenai potensi untuk menjalin kerja sama yang lebih luas antara kedua pihak ke depannya.
(prc/lav)