Apalagi, dia juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia menjadi negara yang diklaim stabil dalam pertumbuhan ekonomi dan tak terlalu berpengaruh terhadap konflik geopolitik.
"Karena Indonesia dilihat sebagai negara yang stabil secara pertumbuhan ekonomi dan geopolitik."
Sebelumnya, Kementerian BUMN memang melakukan unlock value kepada emiten bank gabungan pelat merah bank syariah tersebut. Dari rencana itu, terdapat sejumlah opsi yang sedang dipertimbangkan Kementerian BUMN .
Pertama, yakni divestasi saham Bank BSI melalui dua bank pemegang saham utamanya yakni PT PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau Bank BRI (BBRI) sebesar 15% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau Bank BNI (BBNI) sebesar 5%.
Kedua, bisa melalui strategic investor.
Adapun, Kementerian BUMN sendiri sebelumnya memang tengah menjajaki calon investor baru yang ingin mengakuisisi saham Bank BSI yang didivestasikan.
Saham Bank BSI yang bakal didivestasikan tersebut setidaknya sebanyak 20%.
Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pengkajian ihwal beberapa opsi tentang rencana tersebut.
"Segala sesuatunya masih sedang dikaji dengan beberapa alternatif dan opsi, yang mungkin sudah disampaikan juga oleh pimpinan, ya, baik Pak Menteri [Erick Thohir] maupun Staf Khusus," ujarnya dalam konferensi pers, medio Maret lalu.
(ibn/dhf)