Bloomberg Technoz, Jakarta — PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kerugian tahunan senilai Rp 59,59 miliar pada 2022 setelah sebelumnya meraup laba bersih sebesar Rp 117,66 miliar pada 2021. Kerugian tersebut dipicu oleh kenaikan pada sejumlah beban.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (24/3/2023), pendapatan bersih WIKA tahun lalu mencapai Rp 21,48 triliun, tumbuh 20,61% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 17,8 triliun pada 2021.
Jumlah tersebut didominasi oleh pendapatan dari segmen infrastruktur dan gedung senilai Rp 10,79 triliun. Kemudian, diikuti oleh segmen industri Rp 5,68 triliun, energi dan industrial plant Rp 3,87 triliun, hotel Rp 708,17 miliar, realty dan properti Rp 224,89 miliar, serta investasi Rp 190,46 miliar.
Namun, terjadi peningkatan pada sejumlah beban perusahaan. Beban pokok pendapatan naik 19,62% yoy dari Rp 16,11 triliun menjadi Rp 19,27 triliun, beban lain-lain naik 5,02% yoy dari Rp 1,25 triliun ke Rp 1,31 triliun, dan beban keuangan naik 18,49% yoy dari Rp 1,15 triliun menjadi Rp 1,37 triliun.
Dari segi aset, WIKA mencatatkan pertumbuhan 8,19% yoy menjadi Rp 75 triliun dari Rp 69,38 triliun pada 2021.
Total liabilitas perusahaan juga naik 10,82% yoy ke Rp 57,57 triliun dari sebelumnya Rp 51,95 triliun. Sementara itu, total ekuitas naik tipis sebesar 0,33% dari Rp 17,43 triliun ke Rp 17,49 triliun.
(tar/wdh)