Logo Bloomberg Technoz

Sebuah ledakan terdengar pada Jumat (19/4/2024) di kota Isfahan, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan. Penerbangan ditangguhkan di Isfahan dan kota-kota seperti Teheran dan Shiraz, seperti dilaporkan kantor berita Mehr.

Penyebab dan rincian ledakan tersebut tidak diketahui, menurut Fars. Namun Isfahan adalah basis beberapa pangkalan dan fasilitas militer yang diyakini sebagai salah satu dari beberapa tempat peluncuran serangan Iran pada 13 April.

“Ketika terjadi kenaikan tensi geopolitik, respons alamiah investor adalah memburu emas. Jika konflik terus bereskalasi, maka harga emas bisa melonjak hingga ke US$ 2.500-2.600/troy ons. Namun jika terjadi gencatan senjata, maka harga bisa jatuh ke US$ 2.200/troy ons,” jelas Everett Millman, Chief Market Analyst di Gainesville Coins, seperti diberitakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Bagaimana dengan perkiraan harga emas pekan depan? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,3. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 52,59. Masih berada di area beli (long) sehingga ada ruang untuk akumulasi.

Oleh karena itu, harga emas berpeluang naik lagi. Target resisten terdekat adalah US$ 2.395/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.407/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.382/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun hingga ke US$ 2.369/troy ons.

(aji)

No more pages