Amirabdollahian bergabung dengan para menteri luar negeri dari berbagai negara termasuk Yordania, Brasil, dan Spanyol dalam debat tingkat tinggi mengenai Timur Tengah beberapa jam sebelum pemungutan suara yang direncanakan oleh Dewan Keamanan PBB mengenai upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB. Bahkan jika langkah tersebut mendapat dukungan, AS diperkirakan akan memveto.
Kunjungan pertama Amirabdollahian ke New York sejak meningkatnya ketegangan dengan Israel telah menimbulkan kegelisahan di AS, dengan seorang anggota parlemen dari Partai Republik meminta Departemen Luar Negeri AS untuk mencabut visanya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan bahwa pergerakan Amirabdollahian akan sangat terbatas dan "saya tidak berharap untuk melihatnya, misalnya, mengambil swafoto di atas Empire State Building."
Sebelumnya dalam debat, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada dewan bahwa Timur Tengah "berada di ujung tanduk," dan mengatakan bahwa wilayah tersebut hanya dapat menemukan perdamaian abadi setelah ada resolusi untuk konflik Israel-Palestina.
(bbn)
