Dalam beleid tersebut, pekerja/buruh yang memiliki masa kerja 1 bulan terus-menerus atau lebih berhak mendapatkan THR hari keagamaan dari pengusaha yakni 1 kali dalam setahun. Sementara pekerja/buruh dengan masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih mendapatkan THR sebesar satu bulan upah.
Kemudian pekerja dengan masa kerja minimal 1 bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan THR secara proporsional dengan menghitung jumlah masa kerja dibagi 12 bulan dikali satu bulan upah.
Kendati demikian, bagi perusahaan yang sudah mengatur pembayaran THR keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan (PP) atau perjanjian kerja Bersama (PKB) dan ternyata lebih baik dan lebih besar dari ketentuan tersebut maka THR yang dibayarkan kepada pekerja/buruh harus dilakukan berdasarkan pada PP atau PKB tersebut.
Permenaker tersebut juga mewajibkan THR keagamaan dibayarkan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan dan diberikan dalam bentuk uang rupiah.
Pada kesempatan yang sama, Budi Karya kembali menyampaikan bahwa jumlah pemudik Lebaran secara nasional tahun ini diperkirakan mencapai 123 juta pergerakan atau naik 47% dari 85 juta pada momentum yang sama tahun lalu.
Khusus untuk wilayah Jabodetabek, pergerakan saat musim mudik diperkirakan naik sekitar 7% yakni menjadi 18 juta dari sebanyak 14 juta pada musim yang sama tahun lalu.
“Kami melakukan (proyeksi) ini dengan ketelitian. Margin error-nya kurang dari 5%. Tahun-tahun lalu relatif sama. Kalau untuk pemudik via udara, kereta api dan laut relatif lebih manageable karena ketiganya menggunakan sarana yang pakai ticketing sehingg kami bisa kontrol siapa yang beli dan sebagainya. Namun, untuk yang via darat memang manajemennya harus lebih detail,” ujar Budi Karya.
Menurut pemantauan Kemenhub dan Korlantas Polri, jumlah pemudik yang akan menggunakan mobil pribadi tahun ini mencakup 22% dari total pergerakan. Sedangkan 20% lainnya menggunakan sepeda motor. Budi memprediksi akan terjadi penumpukan mobil pribadi di tol Cipali dan Merak nantinya.
(wdh/ezr)
