Dalam pernyataan sebelumnya melalui keterangan tertulis, Airlangga Hartarto menyampaikan konflik Iran dan Israel akan berdampak pada gangguan rantai pasokan melalui Terusan Suez, sehingga mempengaruhi kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.
Seperti diketahui, konflik di Timur Tengah semakin memanas dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Minggu (14/4/2024). Ini sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang telah menghancurkan Gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.
Selain memicu ketegangan regional hingga ke tingkat global, eskalasi konflik ini juga akan berdampak kepada perekonomian global serta akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.
Secara fundamental, Airlangga mengklaim perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, dengan pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dan inflasi yang terkendali. Sampai Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir pada Maret 2024 tercatat masih mumpuni.
(lav)