Sejumlah sektor saham juga menjadi pendukung kenaikan IHSG pada perdagangan Sesi II hari ini. Saham-saham keuangan, saham infrastruktur, dan saham konsumen non primer mencatatkan kenaikan yang tinggi, dengan masing-masing menguat 0,82%, 0,19% dan 0,04%.
Menguatnya IHSG merupakan efek secara langsung dari kenaikan sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Kamis (18/4/2024).
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 18,98 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menyumbang 16,11 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menyumbang 5,91 poin
- Amman Mineral Internasional (AMMN) menyumbang 4,68 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) menyumbang 2,69 poin
- Merdeka Battery Materials (MBMA) menyumbang 1,91 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menyumbang 1,83 poin
- Bayan Resources (BYAN) menyumbang 1,53 poin
- Bank Syariah Indonesia (BRIS) menyumbang 1,35 poin
- AKR Corporindo (AKRA) menyumbang 0,98 poin
Adapun saham-saham infrastruktur juga jadi pendorong penguatan IHSG, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) melonjak 3,31% ke posisi Rp2.190/saham, dan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga menguat dengan kenaikan 1,65% ke posisi Rp1.230/saham.
Disusul oleh penguatan saham barang baku, PT Timah Tbk (TINS) yang menguat 4,17% ke Rp1.000/saham, dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang mencetak kenaikan 3,58% ke Rp7.950/saham.
Sesi Pertama
IHSG berhasil ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,27% dan 19,12 poin ke level 7.149,97 di penutupan Sesi I pada Kamis (18/4/2024).
Sepanjang perdagangan Sesi I IHSG bergerak optimis di zona hijau, adapun rentang perdagangan terjadi pada area level 7.135–7.177.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia menunjukkan nilai perdagangan mencapai Rp5,76 triliun dari sejumlah 9,64 miliar saham yang berhasil diperjualbelikan.
Penutupan IHSG Sesi I pada Kamis 18 April 2024 (Bloomberg)
Sementara kurs rupiah terpantau menguat 0,22% ke level Rp16.185/US$ pada pukul 12.15 WIB.
Tercatat ada penguatan 219 saham dan sebanyak 336 saham terjadi pelemahan. Sedangkan terdapat sejumlah 210 saham yang stagnan.
Sektoral saham infrastruktur, dan saham keuangan menjadi pendukung utama kenaikan IHSG dengan menguat 0,41% dan 0,38%, disusul oleh menguatnya saham konsumen primer mencapai 0,21%. Sedangkan, saham-saham energi mengalami pelemahan 0,91%.
Sejumlah saham-saham infrastruktur yang menjadi pendorong penguatan IHSG ialah saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang melesat 4,24%, saham PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) yang naik 3,91%, dan saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) menguat 3,12%.
Senada, saham keuangan juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS) meroket 11,1%, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melesat naik 4,44% dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 2,64%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan menetap di zona hijau, dengan kenaikan 4,38 poin atau 0,47% ke posisi 932,69.
Saham-saham unggulan LQ45 yang juga bergerak pada teritori positif antara lain, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) melesat 4,64%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat 2,54%. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terbang 2,51%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melonjak 2,36%.
Adapun kinerja Bursa di Asia siang hari ini kompak bergerak menghijau. Indeks Kospi melesat 1,77%, indeks Strait Times Singapore menguat 1,16%, indeks Hang Seng Hong Kong meroket 1%, indeks Shanghai menguat 0,51%, dan indeks Nikkei 225 melonjak 0,34%.
(fad)