Kantor Netanyahu mengatakan bahwa ia berterima kasih kepada Annalena Baerbock dan David Cameron atas dukungan mereka, dan mengatakan kepada mereka: "saya ingin menegaskan--kami akan membuat keputusan kami sendiri, dan Negara Israel akan melakukan semua yang diperlukan untuk mempertahankan diri."
Sebelumnya, Cameron mengatakan bahwa sekarang sudah jelas Israel berencana untuk membalas serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran.
Baerbock mengatakan bahwa eskalasi "tidak akan menguntungkan siapa pun, tidak bagi keamanan Israel, tidak bagi puluhan sandera yang masih berada di tangan Hamas, tidak bagi penduduk Gaza yang menderita, dan tidak pula bagi banyak orang di Iran yang juga menderita di bawah rezim tersebut..."
Lebih dari enam bulan setelah perang Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina yang didukung Iran, Hamas, yang telah menyebabkan gejolak di seluruh Timur Tengah, para diplomat mencari cara untuk mencegah pertempuran langsung antara Israel dan Iran.
Yordania menambahkan seruan untuk menahan diri, memperingatkan akan adanya perang yang dapat "menghancurkan" wilayah tersebut.
"Risikonya sangat besar. Hal itu dapat menyeret seluruh kawasan ke dalam perang, yang akan sangat menghancurkan bagi kami di kawasan ini dan akan memiliki implikasi yang sangat, sangat serius bagi seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat," ujar Menteri Luar Negeri Ayman Safadi. "Situasinya terlalu berbahaya. Kemungkinan terjadinya ledakan regional adalah nyata, dan itu harus dihentikan. Kita harus memastikan tidak ada eskalasi lebih lanjut."
Washington mengatakan pihaknya berencana untuk menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan program rudal dan pesawat tak berawak Iran dalam beberapa hari ke depan dan berharap sekutu-sekutunya akan mengikutinya.
Para pemimpin Uni Eropa akan membahas sanksi-sanksi pada KTT di Brussels, begitu pula para menteri luar negeri G7 yang akan bertemu di Italia.
(ros)