Harga Bitcoin Drop 7% Lebih, Simak Prediksi dan Saran Minggu Ini
Muhammad Julian Fadli
17 April 2024 14:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin dalam sepekan bergerak melemah tersengat berbagai faktor yang mempengaruhi. Bermula dari data inflasi Amerika Serikat yang mengecewakan, melonjak lebih tinggi dari yang diperkirakan, sampai dengan aksi penjualan yang masif imbas taking profit di ETF Bitcoin Spot.
Tekanan terhadap Bitcoin makin kuat saat meningkatnya ketegangan risiko geopolitik di Timur Tengah. Memicu sentimen Risk-Off di pasar, menyebabkan kekhawatiran yang berpotensi merembes ke aset kripto, di mana sempat membawa harga Bitcoin anjlok lebih dari 8%, hingga ambles ke bawah US$61.000 pada 13 April setelah Iran meluncurkan serangan terhadap Israel.
Adapun data inflasi Amerika Serikat yang terbit pekan lalu mengecewakan pasar, dengan Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) untuk bulan Maret melonjak lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. CPI untuk bulan Maret menguat 0,4% dibandingkan dengan perkiraan 0,3%.
Sementara, CPI tahunan makin solid di angka 3,5% dibandingkan dengan perkiraan 3,4%, dan juga lebih tinggi dari 3,2% di bulan Februari.
Analis Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, dari perdagangan ETF Bitcoin Spot sepanjang pekan lalu, tercatat adanya total arus keluar (Capital Outflow) mencapai US$83,3 juta, yang kelihatannya juga berperan pada penurunan harga Bitcoin kemarin.
“Arus keluar pekan lalu dari pasar ETF Bitcoin Spot juga bisa dipicu oleh Risk-Off sementara akibat ketegangan geopolitik, dan angka inflasi di atas ekspektasi pasar. Aksi penjualan juga berpotensi terjadi ketika investor mulai mengambil keuntungan dalam jangka pendek, dan cenderung berinvestasi lagi saat terjadi penurunan,” mengutip riset yang diterbitkan, Rabu (17/4/2024).