Jonathan Tirone - Bloomberg News

Bloomberg, Konflik yang meningkat antara Iran dan Israel telah mengalihkan fokus dunia kembali pada ambisi nuklir Republik Islam tersebut, dan apakah ambisi itu memberi mereka kemampuan untuk meluncurkan senjata atom. 

Iran dalam beberapa tahun terakhir mulai meningkatkan produksi bahan fisil, setelah AS menarik diri dari kesepakatan yang membatasi aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan sanksi. Saat ini, Iran kemungkinan besar bisa memproduksi uranium yang diperkaya, yang cukup untuk membuat sebuah bom dalam waktu kurang dari seminggu. Namun, mereka masih perlu menguasai proses persenjataan bahan bakar tersebut guna menghasilkan perangkat yang bisa beroperasi dan mengenai target yang jauh.

1. Apa yang telah dilakukan Iran untuk mengumpulkan bahan membuat bom?

Berdasarkan kesepakatan penting 2015, Teheran berjanji selama 15 tahun tidak akan memperkaya uranium melebihi 3,7%, konsentrasi isotop fisil uranium-235 yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. Iran juga berjanji untuk membatasi persediaan uranium yang diperkaya menjadi 300 kilogram, atau sekitar 3% dari jumlah yang mereka miliki sebelum kesepakatan tersebut dibuat.