Dalam pernyataan tertulis untuk dengar pendapat di Senat pada Rabu (17/5/2024) ini, de Luis mengutip hal yang disebutnya pernyataan "menyedihkan" dari CFO Boeing Brian West bulan lalu bahwa konsentrasi perusahaan pada produksi bukan kualitas perlu berubah. Pemimpin perusahaan itu pun "mengerti" setelah insiden 5 Januari ketika satu panel badan pesawat lepas tidak lama setelah Boeing 737 Max 9 lepas landas.
Para penyelidik AS mengatakan empat baut menahan panel itu tidak dipasang di pesawat nahas tersebut.
"Saya berharap mereka 'mengerti' lima tahun lalu," kata de Luis dalam pernyataan tettulis. Dia adalah saudara Graziella de Luis, yang merupakan salah satu korban tewas ketika pesawat Boeing 737 Max milik maskapai Ethiopian Airlines jatuh pada Maret 2019.
Boeing menolak memberi komentar atas pernyataan ini. Perusahaan ini sedang mempersiapkan rencana 90 hari untuk mengubah praktik kualitas dan keselamatan sebagai jawaban dari penemuan panel pakar FAA sebelum batas waktu 28 Mei mendatang.
Pernyataan de Luis ini adalah pembuka dari pemeriksaan publik terkait budaya keselamatan Boeing dalam dua acara dengar pendapat Senat yang mengulik klaim saksi pelapor soal buruknya dan lemahnya proses pemasangan pesawat yang diungkap dalam studi panel pakar bentukan Kongres.
De Luis berencana memberi kesaksian dalam dengar pendapat yang diinisasi oleh Senator Maria Cantwell untuk memeriksa budaya keselamatan perusahaan itu.
Laporan panel yang diterbitkan Februari lalu menyalahkan Boeing terkait prosedur yang tidak efektif dan kurang komunikasi antara managemen senior dan staf lain.
Komite Senat ini juga akan mendengar kesaksian dari pakar kualitas Boeing yang menuduh bahwa pesawat 787 Dreamliner menghadapi risiko pelemahan stuktur sejalan dengan waktu, klaim yang telah dibantah oleh Boeing.
(bbn)