Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berisiko kembali melemah pada perdagangan hari ini. Sepertinya mata uang Tanah Air bisa berada di atas Rp 16.200/US$.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot di posisi Rp 16.175. Melemah 2,07% dibandingkan posisi penutupan sebelum libur panjang perayaan Idul Fitri.

Secara teknikal, rupiah kemungkinan bisa melemah lagi. Target koreksi terdekat ada di rentang Rp 16.250-16.280/US$. 

Trendline channel sebelumnya sudah tertembus dan kini menjadi resisten terdekat yaitu Rp 16.050/US$.

Apabila pelemahan kembali berlanjut dengan tekanan yang tinggi, maka trendline garis hijau di Rp 16.300/US$ akan jadi support terakhir. Sementara Rp 16.340/US$ akan menjadi support psikologis rupiah.

Sedangkan target penguatan rupiah ada di kisaran Rp 16.000-15.940/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 17 April (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Higher for Longer

Rupiah masih akan tertekan karena dolar AS melanjutkan tren penguatan. Pada pukul 07:19 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,08% ke 106,332. 

Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 2,16% secara point-to-point.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Dolar AS mendapat angin segar dari pernyataan terbaru Gubernur Bank Sentral Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell. Dalam sebuah diskusi panel di Washington DC, Powell memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga acuan mungkin akan tertunda karena ekonomi Negeri Adikuasa yang masih digdaya.

“Sejumlah data terakhir jelas tidak membuat kami percaya diri dan memberi indikasi mungkin butuh waktu lebih lama untuk mencapai keyakinan itu. Dengan solidnya pasar tenaga kerja dan inflasi sejauh ini, maka menjadi layak (appropriate) untuk menerapkan kebijakan restriktif  lebih lama lagi dan melihat bagaimana data berkembang,” jelas Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.

Ditopang oleh sentimen suku bunga yang higher for longer, dolar AS pun kembali menguat. Akibatnya, mata uang negara-negara lain sepertinya akan menjadi ‘tumbal’, tidak terkecuali rupiah.

(aji)

No more pages