Sedangkan target penguatan rupiah ada di kisaran Rp 16.000-15.940/US$.
Higher for Longer
Rupiah masih akan tertekan karena dolar AS melanjutkan tren penguatan. Pada pukul 07:19 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,08% ke 106,332.
Dalam sepekan terakhir, indeks ini melesat 2,16% secara point-to-point.
Dolar AS mendapat angin segar dari pernyataan terbaru Gubernur Bank Sentral Federal Reserve Jerome ‘Jay’ Powell. Dalam sebuah diskusi panel di Washington DC, Powell memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga acuan mungkin akan tertunda karena ekonomi Negeri Adikuasa yang masih digdaya.
“Sejumlah data terakhir jelas tidak membuat kami percaya diri dan memberi indikasi mungkin butuh waktu lebih lama untuk mencapai keyakinan itu. Dengan solidnya pasar tenaga kerja dan inflasi sejauh ini, maka menjadi layak (appropriate) untuk menerapkan kebijakan restriktif lebih lama lagi dan melihat bagaimana data berkembang,” jelas Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.
Ditopang oleh sentimen suku bunga yang higher for longer, dolar AS pun kembali menguat. Akibatnya, mata uang negara-negara lain sepertinya akan menjadi ‘tumbal’, tidak terkecuali rupiah.
(aji)