Sementara, investor domestik tercatat melakukan pembelian senilai Rp11,2 triliun. Transaksi jualnya sebesar Rp8,7 triliun.
Berikut 5 saham dengan net sell terbesar.
- BBCA Rp954,4 miliar
- BBRI Rp664,4 miliar
- TLKM Rp558,3 miliar
- ASII Rp205,8 miliar
- BMRI Rp107,3 miliar
Adapun 5 saham dengan net buy tertinggi adalah sebagai berikut
- BREN Rp106,3 miliar
- TPIA Rp105 miliar
- ANTM Rp79,7 miliar
- INCO Rp73,7 miliar
- PGAS Rp53,4 miliar
Penyebab IHSG Anjlok
Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara soal Indeks Harga Saham Gabungan yang sempat rontok 2,7% pada pembukaan perdagangan perdana usai cuti bersama lebaran 2024.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan IHSG domestik maupun global.
Dalam faktor global, kata Irvan, itu terjadi lantaran adanya peningkatan tensi geopolitik antara negara-negara Timur Tengah, yakni serangan balik Iran terhadap Israel yang melontar ratusan drone dan rudal balistik pada akhir pekan lalu.
"Lalu, kenaikan US Treasury yield, seiring peningkatan inflasi AS dan dinamika geopolitik," ujar Irvan dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (16/4/2024).
Sementara itu, dalam faktor domestik, adanya rilis data ekonomi dalam dua minggu belakangan yang dinilai turut mempengaruhi terkoreksinya IHSG.
Terutama, terkait naiknya indeks harga konsumen (IHK) 3,05% secara tahunan pada periode Maret 2024. IHK itu juga meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,75%.
Kemudian, kata Irvan, cadangan devisa (cadev) pada Maret juga tercatat sebesar US$140,4 miliar atau turun tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar US$140,4 miliar.
"Periode libur panjang Lebaran Idul Fitri 1445 H juga turut menyebabkan pelemahan IHSG di tengah berbagai sentimen ekonomi global yang terjadi, yang berlangsung selama 8-15 April," kata Irvan.
Periode itu, kata Irvan, menyebabkan adanya penyesuaian pasar yang terbukti dibuka perdana pada hari ini, IHSG dibuka kehilangan 190,86 poin atau setara 2,62% ke level 7.096,02.
Meski begitu, kata Irvan, selain Indonesia, Indeks bursa saham global, terutama negara-negara Asia seperti Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, dan Australia, juga telah mencatatkan penurunan lebih dari 2% dalam dua hari terakhir sejak Jumat pekan lalu.
"Hal ini mengindikasikan adanya penyesuaian IHSG seiring dengan akumulasi risiko pasar selama periode libur," tutupnya.
(red)