Tidak diketahui berapa banyak yang dihabiskan Iran untuk serangan-serangannya, meskipun rudal balistik di negara itu dapat mencapai US$99.937 (Rp1 miliar), menurut The Guardian.
Iran meluncurkan sekitar 350 serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Israel pada Sabtu malam sebagai pembalasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Serangan tersebut, yang dituduhkan kepada Israel, menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk dua komandan senior Korps Garda Revolusi cabang Pasukan Quds, kata televisi pemerintah Iran. Iran telah bersumpah untuk melakukan serangan balas dendam setelah insiden tersebut.
Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa Tel Aviv berhasil mencegat 99 persen rudal dan pesawat tak berawak milik Iran, meskipun beberapa rudal balistik berhasil menembus pertahanan Israel dan menghantam Pangkalan Udara Nevatim di bagian selatan negara itu.
Hagari menunjukkan bahwa "upaya Iran untuk menghancurkan kemampuan Angkatan Udara Israel telah gagal, dan pangkalan Nevatim terus beroperasi."
Teheran, bagaimanapun, mengatakan bahwa setengah dari rudal-rudal tersebut mengenai target Israel "dengan sukses".
Serangan-serangan tersebut terjadi di tengah-tengah serangan militer Tel Aviv yang mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan 33.797 warga Palestina hingga Senin, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Israel melancarkan serangan militer udara dan darat ke Jalur Gaza pada 7 Oktober, dan sejak saat itu menargetkan negara-negara tetangga lainnya, terutama Lebanon dan Suriah.
Serangan-serangan dan permusuhan terbaru ini telah memicu kekhawatiran internasional akan terjadinya konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.
Iran dan Israel sebagian besar dianggap sebagai musuh bebuyutan di wilayah tersebut, setelah berperang selama bertahun-tahun.
(ros)