“Rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar besok pagi (Selasa, 16/4/2024)," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2024).
Secara fundamental, Airlangga mengklaim perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, dengan pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dan inflasi yang terkendali. Sampai Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang cadangan devisa yang pada posisi terakhir pada Maret 2024 tercatat masih mumpuni.
“Pastinya pemerintah tidak tinggal diam, kami akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,” tegas Menko Airlangga.
Pembahasan sejumlah respons kebijakan dalam rapat tersebut di antaranya terkait dengan respons dampak konflik di tingkat regional dan global, kinerja sektor perbankan dan pasar modal, dan pengendalian inflasi. Selain itu, rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan otoritas terkait untuk strategi pengendalian nilai tukar dan pengelolaan defisit anggaran ke depan.
(lav)