"Setiap ons energi saya akan saya curahkan untuk melayani negara dan masyarakat kita," kata Wong dalam sebuah video yang diunggah di Instagram. "Bersama-sama, kita dapat membangun masa depan yang bersinar terang bagi semua warga Singapura."
Suksesi kepemimpinan Singapura merupakan peristiwa yang telah dipersiapkan dengan matang dan telah berlangsung selama bertahun-tahun. Keinginan Lee sebelumnya untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan sebelum ia berusia 70 tahun terganggu oleh Covid-19 dan keputusan mengejutkan pada tahun 2021 oleh penerusnya yang ditunjuk pada saat itu, Heng Swee Keat, untuk mengundurkan diri, dengan alasan usianya.
Lee pertama kali terpilih pada tahun 1984. Dia menjadi perdana menteri pada tahun 2004, menjadikannya salah satu pemimpin politik terlama di dunia. Ayahnya, almarhum Lee Kuan Yew, menjabat sebagai perdana menteri pertama Singapura dari tahun 1959 hingga 1990. Lee yang lebih tua dan pendahulu Lee, Goh Chok Tong, diangkat menjadi menteri senior setelah mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Partai Aksi Rakyat yang berkuasa memiliki kinerja terburuk dalam Pemilu 2020 meskipun memenangkan 89% kursi parlemen. Pihak oposisi mendorong langkah-langkah untuk membantu warga Singapura yang berpenghasilan rendah dan preferensi untuk mempekerjakan warga lokal daripada orang asing.
Lee mengatakan bahwa suksesi kepemimpinan akan bertepatan dengan pemungutan suara yang akan diadakan pada tahun 2025 dan dia akan menjadi "PM baru".
Pergantian yang hanya terjadi sekali dalam satu generasi ini diharapkan dapat mempertahankan kesinambungan bahkan jika Wong tidak memiliki silsilah politik yang sama dengan pendahulunya. Sebelum bergabung dengan dunia politik pada tahun 2011, Wong adalah seorang pegawai negeri sipil, termasuk menjadi sekretaris pribadi Lee.
Wong menghadapi tantangan di tengah kecemasan domestik atas biaya hidup yang masih tinggi dan daya saing pekerja. Serah terima jabatan ini juga terjadi setelah serangkaian skandal yang mengguncang reputasi partai yang berkuasa dalam hal tata kelola pemerintahan yang bersih, termasuk seorang menteri yang dituduh melakukan korupsi dan kemudian mengundurkan diri.
Pengumuman Senin ini terjadi di saat ketidakpastian yang meningkat: mulai dari persaingan geopolitik yang semakin ketat antara Amerika Serikat dan Tiongkok hingga gangguan rantai pasokan yang timbul dari perang di Ukraina dan Gaza.
Wong telah mengambil peran yang lebih besar di panggung internasional akhir-akhir ini, termasuk perjalanan ke Eropa minggu lalu di mana ia mengadakan makan malam kerja dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Dengan Lee yang diperkirakan akan terus terlibat dalam pemerintahan, semakin cepat serah terima jabatan kepada Wong, maka semakin baik, kata Bilveer Singh, wakil kepala departemen ilmu politik di National University of Singapore.
"Dunia menjadi tempat yang sangat berbahaya dan sulit untuk ditinggali oleh Singapura. Jadi, lanjutkan saja urusan pemerintahan," kata Singh. "Dalam hal struktur kekuasaan, tidak ada hal mendasar yang akan berubah."
(bbn)
